Jumat, 28 Desember 2012

Atletik


BAB I
PENDAHULUAN

Olahraga lari telah mengalami perjalanan panjang. Ada banyak nomor dalam olahraga lari. Diantaranya lari jarak pendek yang meliputi lari 100 m, 200 m, dan 400 m. Lari jarak menengah yang meliputi 800 m, 1.500 m, dan 5.000 m. Lari jarak jauh 10.000 m dan lari marathon.
Lari jarak pendek termasuk salah satu bagian dari cabang olahraga atletik, yang merupakan salah satu bagian dari olahraga lari. Dinamakan lari jarak pendek karena jarak tempuh dari posisi start hingga finis tidak lebih dari 400 meter. Selain ditentukan jarak, lari jarak pendek juga dinamakan dengan sprint. Dinamakan sprint karena mengandalkan kecepatan otot, terutama otot tungkai untuk bisa bekerja dengan tenaga penuh atau full speed. Otot tungkai digunakan maksimal guna menghasilkan kecepatan lari dikarenakan menempuh jarak yang pendek sehingga menuntut seorang pelari untuk bisa mencapai garis finis dengan cepat. Sedangkan pelarinya disebut sprinter.
Indonesia memiliki beberapa nama yang terkenal di tingkat Asia Tenggara dalam cabang olahraga ini. Terbukti nomor lari jarak pendek ini menjadi salah satu andalan Indonesia di setiap pentas olahraga Asia Tenggara, yaitu SEA Games. Pada era tahun 80 hingga pertengahan 90an, Indonesia memiliki raja lintasan pendek ini. Nama PurnomoMuhammad Yudhi menjadi salah satu atlet jarak pendek yang disegani di Asia Tenggara.
Di era tahun 2000an, Indonesia kembali memiliki raja lari pendek ini. Nama Suryo Agung merupakan andalan Indonesia untuk nomor tersebut. Atlet tersebut beberapa kali membela Indonesia dalam pesta olahraga tersebut dan selalu berhasil meraih medali.

BAB II
ISI

Dalam olahraga atletik lari jarak pendek harus bisa mengetahui dengan baik teknik dalam berlari. Hal ini bertujuan agar tenaga yang dihasilkan pada otot tungkai bisa optimal. Selain itu, kita bisa menjaga keseimbangan dan juga meminimalisir hambatan hambatan angin. Namun yang paling dalam mengetahui teknik berlari adalah terhindar dari cedera.
Dalam berlari ada tiga proses yang harus diperhatikan. Ketiga proses tersebut adalah pada saat bersiap atau start, teknik saat berlari, dan teknik memasuki garis finis. Ketiganya harus dilakukan dengan tepat sehingga dapat meraih hasil yang optimal.
Secara lebih detail akan dijabarkan sebagai berikut.
1.      Teknik start
Pada lari jarak pendek digunakan start jongkok. Start jongkok ada tiga macam yaitu start pendek (short start), start medium (medium start), dan start panjang (long start). Aba-aba start pada perlombaan lari sprint adalah sebagi berikut :
·      Bersedia
     Pelari menuju tempat start di depan blok start dengan melangkah mundur seperti merangkak dengan meletakan kaki pada blok start disusul kaki belakang, kedua ujung kaki tetap menyentuh tanah. Jari-jari tangan membentuk huruf ‘V’ terbalik, diletakan tepat dibelakang garis start, dan kedua lengan lurus dengan sedikit melebar dari bahu. Kepala bagian belakang lurus dengan punggung, pandangan ke bawah atau ke depan sekitar 1 – 2 meter dari garis start dan konsentrasi pada aba-aba selanjutnya.
·      Siap
Angkat pinggul ke atas sehingga pinggul lebih tinggi dari bahu. Berat badan berada di kedua lengan. Lutut kaki depan membentuk sudut siku-siku (90) dan lutut kaki belakang membentuk sudut antara 120-140.
·      Ya atau bunyi pistol
     Kedua kaki menolak pada blok start, kedua tangan diangkat dari tanah bersamaan kemudian diayun bergantian. Kaki belakang diayun dengan cepat sedangkan badan condong ke depan, lutut dan pinggang diluruskan penuh saat akhir dorongan. Badan diluruskan dan diangkat pada saat kedua kaki menolak.
2.      Teknik berlari
Gerakan sprint, dibagi menjadi 3 gerakan yaitu :
·         Posisi tubuh pada saat lari
Posisi tubuh/badan condong ke depan secara wajar, serta otot sekitar leher dan rahang tetap rileks dengan kepala dan punggung dalam posisi segaris. Pada saat lari mulut tertutup dan rapat serta pandangan ke depan lintasan.
·         Ayunan kedua lengan
Ayunan lengan dilakukan dari belakang ke depan secara berganti-ganti dengan siku sedikit dibengkokan.
·         Gerakan langkah kaki
Langkah kaki panjang dan dilakukan secepat mungkin. Pendaratan kaki/tumpuan selalu pada ujung telapak kaki, sedangkan lutut sedikit dibengkokan.
3.      Teknik memasuki garis finis.
Memasuki garis finish merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai sukses. Keterlambatan persekian detik memasuki garis finish sangatlah rugi. Teknik memasuki garis finish :
·                     Membusungkan dada ke depan, saat menjelang garis finish
·                     Menjatuhkan salah satu bahu kedepan bawah, saat masih dalam posisi lari;
Yang dilarang adalah :
·                     Meloncat pada saat memasuki garis finish
·                     Menarik/menggapai pita finish
·                     Berhenti mendadak atau mengurangi kecepatan di garis finish

Dari ketiga teknik dalam lari sprint tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
·         Konsentrasilah pada saat start dan lari
·         Pertahankan lari dari mulai start sampai garis finish
·         30 meter menjelang finish lari harus dipercepat
·         Sikap lari tetap pada jalur lurus
·         Badan tidak oleng ke kiri maupun kanan

NOMOR YANG DILOMBAKAN DALAM ATLETIK LARI JARAK PENDEK
1.        Lari 100 meter
Lomba lari jarak pendek 100 meter diselenggarakan di salah satu sisi lintasan atletik outdoor. Nomor ini dianggap nomor paling bergengsi dalam cabang olahraga atletik. Pemegang rekor dunia 100 meter sering disebut “manusia tercepat”.
Usain Bolt dari Jamaika merupakan pemegang rekor dunia putra lari jarak pendek, dengan catatan waktu 9,58 detik. Rekor tersebut diciptakan pada 16 Agustus 2009 dalam Kejuaraan Dunia Atletik 2009 di Berlin. Pemegang rekor dunia putri adalah mendiang Florence Griffith Joyner. Hingga sekarang belum ada sprinter putri yang bisa memecahkan rekor 10,49 detik yang diciptakan Florence pada tahun 1988.

2.        Lari 200 meter
Start lomba atletik lari jarak pendek 200 meter di lakukan di tikungan lintasan standar. Posisi start para pelari diatur agar setiap pelari menempuh jarak yang sama hingga finish di bagian lintasan yang lurus. Karena itu, dalam atletik lari jarak pendek 200 meter, posisi para pelari tidak lurus pada saat  start.
Rekor dunia nomor 200 meter putra, yakni 19,19 detik dicatat oleh Usain Bolt pada Kejuaraan Dunia Atletik di Berlin. Sementara pemegang rekor dunia putri adalah Florence Griffith Joyner dengan catatan waktu 21,34 detik pada Olimpiade Seoul 1988.

3.        Lari 400 meter
Dalam cabang atletik lari jarak pendek nomor 400 meter, para peserta lomba berlari satu putaran melewati lintasan. Sebagaimana dalam lomba 200 meter, posisi start para pelari diatur agar setiap pelari menempuh jarak yang sama.
Rekor dunia cabang atletik lari jarak pendek 400 meter putra saat ini dipegang Michael Johnson dari Amerika Serikat dengan catatan waktu 43,18 detik. Sementara pemegang rekor dunia putri adalah Marita Koch dari Jerman Timur dengan catatan waktu 47,60 detik dan bertahan sejak tahun 1985.

PARA SPRINTER ATLETIK LARI JARAK PENDEK LEGENDARIS
            Pada masa Olimpiade Berlin 1936, James Cleveland “Jesse “ Owens dari Amerika Serikat meraih 4 medali emas. Sprinter berkulit hitam ini memenangi cabang atletik jarak pendek nomor 100 meter dan 200 meter dan atletik lompat jauh. Selain itu juga sebagai tim dari Amerika Serikat yang memenagi nomor estafet 4 x 100 meter.
James “Jim” Ray Hines merupakan pelari atletik lari jarak pendek pertama yang menembus batas 10 detik dalam nomor 100 meter. Pada Olimpiade Meksiko 1968, pelari Amerika Serikat ini memenangi nomor 100 meter putra dengan catatan waktu 9,95 detik. Catatan waktu Hines tersebut menjadi rekor dunia dan bertahan selama 15 tahun. Pada 1983, barulah rekor tersebut dipcahkan Calvin Smith, juga dari Amerika Serikat, dengan catatan waktu 9,93 detik.
Sprinter paling fenomenal dalam daswarsa 1980-an adalah Frederick Carlton “Carl” Lewis. Sepanjang kariernya sebagai atlet, pelari Amerika Serikat ini meraih 10 medali Olimpiade ( 9 diantaranya medali emas ). Selain itu juga meraih 10 medali Kejuaraan Dunia ( 8 diantaranya medali emas ).
Dibagian putri, Florence Griffith Joyner dinobatkan sebagai “perempuan tercepat sepanjang masa”. Rekor dunia cabang atletik lari jarak pendek 100 meter dan 200 meter nya yang dibuat pada 1988 masih bertahan hingga sekarang.
Untuk saat ini, sprinter terhebat tentu saja pemegang rekor dunia 100 meter dan 200 meter, Usain Bolt dari Jamika. Ia bersaing ketat dengan rekan senegaranya, Asafa Powell dan juga pelari dari Amerika Serikat, Maurice Green dan Tyson Gay.

BAB III
PENUTUP
               
Atletik lari jarak pendek sangat berbeda dengan lari jarak menengah, lari jarak jauh maupun lari marathon. Lari jarak pendek hanya memaksimalkan kerja otot tungkai sehingga menghasilkan kecepatan yang optimal, sedangkan atletik lari jarak yang lain selain menggunakan kerja otot tungkai juga dipengaruhi oleh ritme pernafasan maupun ritme lari.
Atletik lari jarak pendek terdiri dari beberapa nomor, yaitu 50 meter, 60 meter, 100 meter, 200 meter dan 400 meter. Untuk nomor 50 meter dan 60 meter hanya diperlombakan untuk amatir saja.
Ada tiga teknik dalam berlari yang sangat berpengaruh terhadap hasilnya. Ketiga teknik tersebut adalah teknik start, teknik berlari dan teknik memasuki garis finsh. Start terdiri dari tiga jenis yaitu start pendek, start medium/menengah dan start panjang. Teknik/gerakan berlari dibagi menjadi tiga gerakan, yaitu posisi tubuh, ayunan kedua lengan dan gerakan langkah kaki.
Teknik memasuki garis finish ada beberapa macam, diantaranya lari teru tanpa mengurangi kecepatan, membusungkan dada, dan menjatuhkan salah satu bahu ke depan bawah. Hal-hal yang dilarang saat akan memasuki garis finis adalah meloncat, menarik/menggapai pita finish dan berhenti mendadak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar